Rabu, 19 Agustus 2009

Putih menjadikan ku hitam

Apakah yang hina itu pastilah tercela?. Apakah yang tercela itu membuat jadi teraniaya?. Apakah orang teraniaya begitu terhina?. Atau ada kata lain untuk menggambarkannya. Betapa buruk lukisanku terpajang didinding rumahMu. Kubiarkan saja berubah menjadi hitam karena ku sudah bosan menjadi putih.

Hitam kelam seperti air comberan, sehitam bertong-tong aspal. Tercelalah mereka sampai terkubur dalam lapisan tanah yang paling dalam. Hanya cacing-cacing yang bisa mendengar bualan-bualan itu.

Selamat hari ini dan kemaren kaulah sang juara tapi lain hari kaulah yang dibelakangku. Melihatku didepan sungguh sedih bukan??. Semoga dapat lama menatap punggungku karena ku akan berlari hingga nafas ini habis diujung sana. Aku kan senang jika mati lebih dulu darimu. Menjadi setan mengerayangi, mengusik hidup mewahmu. Menjadi pengikut jahatmu sepanjang hari. Berbuatlah sesukamu karena ku catat semua itu.

Baju putih ini jadi saksi.... saya bersumpah ..... saya berjanji...... kobarkan terus kebencian sepanjang malam. Buang semua kasih sayang dan uraikan saja. Seperti penyakit hinggapi mereka agar panas dingin suhu badannya. Berdoalah karena malaikat pastilah kan datang walaupun sekedar berbisik dan menegur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar