Kamis, 10 September 2009

MERPATI

Sepasang burung merpati sedang bercengrama didahan suatu pohon. Si jantan berwarna hitam dengan tubuh yang besar dan gagah. Sedangkan betina berwarna coklat dengan bulu-bulu sedikit kusang. Cuaca memang panas siang itu. Dengan nafas tersengal-sengal mereka berteduh sambil beristirahat. Hari ini tuan mereka tidak memberi makan. Dan hari ini juga tugas diliburkan menjadi waktu yang ditunggu untuk berduaan. Indahnya dunia merpati.

Si jantan terlihat sayang pada pasanganya. Selalu mengikuti kemana saja sang jantung hati pergi. Lain hari dia sangatlah liar dan galak. Kemanapun si jantan dilepas dia akan secepat kilat kembali pulang menemui sang betina. Angin, awan tak dihiraukan asal kembali berjumpa dengannya. Dengan sayapnya yang lebar dan kuat dia mampu untuk itu.

Sang Betina hanya pasrah menerima kodratnya. Kadang perih, tangis tak mampu lagi merasakan sakitnya itu. Kadang bangga memiliki pasangan seorang juara. Terkadang sedih jika tidak dihargai. Sudah berganti-ganti pasangan dia alami. Entah mereka hilang atau tidak kembali. Untuk saat ini sang betina hanya memiliki seorang kekasih yang lebih muda darinya. Itu yang sedang dia jalani saat ini. Menjadi pasangan setia sampai mati.

Hanya dia yang ada saat butuh kesetiaan, pengorbanan dan rasa ikhlas yang tinggi. Saling percaya, mengerti adalah jalan terbaik untuk berjuta-juta perbedaan. Ketidak cocokan bukanlah alasan untuk selalu bertengkar. Ketika watak bermain semua tampak berbeda tidak ada kesamaaan sama sekali. Tumbuhkan rasa nyaman agar kita aman bersamanya.

Selasa, 08 September 2009

RATU DALAM HATIKU

Cinta ini menjadi kata-kata mesra
Rasa yang begitu sejuk terucap
Kau bagai ratu dalam hatiku
Aku berharap masih ada ruang
Untuk sisakan cinta untukku
Karena aku inginkan itu

Cintaku penuh rindu
Kerinduan akan sesorang disampingku
Dengan sisa-sisa asa yang akan bersemi
Aku ingin kembali memulainya

Ya Tuhanku.... maafkan aku jika lancang
Bolehkan aku memilih jodohku?
Jadikan dia putri dalam mimpiku
karena aku sangat bahagia jika itu terjadi

Ya Tuhanku.... tolonglah aku


( teruntuk teman disana semoga mendapatkan yang terbaik dari seluruh duka-duka hidupnya. )

Jumat, 28 Agustus 2009

MAFFA

Sudah banyak coretan-coretan untuk memberimu sebuah nama. Sebagai doa yang menyertaimu sampai kau besar. Harapan dan cita-cita menjadikanmu kuat laksana kesatria pemberani. Agar hidupmu kelak tangguh menghadapi semua rintangan dan cobaan. Akhirnya mimpi itu datang memberi dua nama untuk dipilih. Sebuah kata yang artinya sangat bagus. Nama penyambung untuk nama yang sudah ada ketika ibumu masih remaja.

Maffa atau singkatan dari Muhammad Farrell Alfarisi yang artinya Kesatria berkuda yang sangat terpuji. Semoga nama ini menjadikanmu bangga akan orang tua, menjadikanmu anak lincah, sholeh dan sehat . Diusiamu yang 5 bulan ini sungguh hari-hari yang tak terlupakan. Semakin pintar tersenyum untuk semua orang. Teriakan-teriakanmu sudah terdengar sampai ke lantai bawah. Hidup ini terus berjalan menandakan kau semakin besar. Semua menjadi tak biasa karena ku tak kemana-mana ketika libur bekerja. Hanya untuk menemanimu bermain dan tertawa. Sampai kapan pun Ayah selalu mencintaimu.

Tunjukanlah kepada kakakmu bahwa kamu sayang. Meskipun sulit melihatnya mudah-mudahan kamu bisa merasakan. Kami memang belum memberinya nama tapi cukup panggil saja kakak. Karena Allah SWT Maha Mengetahui atas Segalanya.

Senin, 24 Agustus 2009

BUNGA MAWAR

Kupastikan malam ini begitu panjang. Dalam gelap tersirat harapan akan bunga mawar didalam hati. Sepenuh kasih bercerita akan harumnya bersemi. Mengalir keseluruh pembuluh darahku. Hingga bermuara ke pusat jantung. Berdetak kencang hingga terdengar seakan ingin keluar dari bajuku. Ingin aku bercermin melihat wajahmu dan bergetar seolah-olah kau peluk.

Bunga mawar didadaku terus bertambah besar dan cantik. Duri tajam tertancap diserat-serat tulang rusuk mudaku. Akarnya sudah jauh menjalar ke kaki sebelah kiri. Terbenam ke tanah hingga aku tak bisa bergerak. Sampai kapan kau tumbuh dan mengikutiku. Sudah tujuh kuntum mawar belum juga menjauh. Bunga Mawarku kau sungguh mengoda.